Makalah Pemberkasan Pada Memori Komputer



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar_Belakang
Memori komputer adalah salah satu sumber daya komputer yang paling berharga yang perlu dikelola dengan baik oleh sistem operasi dikarenakan jumlahnya yang terbatas. Kerumitan pengelolaan pada sistem operasi modern bertambah seiring dengan adanya fitur multiprogramming dan multitasking di mana lokasi memori tidak hanya diakses oleh satu proses tetapi juga dibagi pakai dengan prosesproses lainnya yang berjalan secara konkuren.

1.2  Tujuan
*        Mahasiswa mengetahui bagaimana sistem operasi memanajemen memori utama.
*        Mahasiswa mengetahui teknik pemberkasan memori utama oleh sistem operasi.
*        Mahasiswa mengerti konsep memori maya (virtual Memmory)

1.3  Metode
Metode yang saya gunakan :
*      Mengumpulkan informasi
*       Menganalisis data – data yang sudah ada

1.4   Batasan Permasalahan
Dalam hal ini saya mempunyai batasan – batasan masalah terhadap Spesifikasi Komputer, diantaranya :
-          Sistem operasi memanajemen memori dan pembagian ata pemberkasan memori
-          Konsep memori maya
1.5  Sistematika Penulisan
1        Judul
2        Kata pengantar
3        Daftar isi
4        Pendahuluan
5        Pembahasan
6        Kesimpulan























BAB II
PEMBAHASAN
Dalam sistem uniprogramming, memori utama dibagi ke dalam dua bagian: bagian pertama untuk sistem operasi, bagian kedua untuk program yang sedang dijalankan. Dalam sistem multiprogramming, bagian kedua akan dibagi-bagi lagi untuk menampung banyak process. Tugas membagi ini dilakukan secara dinamis oleh sistem operasi dan dikenal sebagai manajemen memori.

2.1 Komputer Sistem

2.2 Kebutuhan Manajemen Memori
Memori utama perlu dikelola untuk memenuhi lima kebutuhan berikut:
- relocation
- protection
- sharing
- logical organization
- physical organization

Saat program pengguna dating, ia tidak akan langsung dijalankan, ia diantrikan di disk. Ketika tiba gilirannya dijalankan, ia akan dibawa ke memori utama. Ketika ia menunggu aktivitas I/O, ia akan di-block, dibawa kembali ke disk. Ketika aktivitas I/O selesai dan ia siap dijalankan lagi, maka tidak harus ia ditempatkan di memori utama di tempat semula. Ada kebutuhan untuk menempatkan di tempat lain. Hal ini disebut relocation.
Setiap process yang berada di memori utama harus aman dari interferensi process lain, sengaja atau tidak sengaja. Hal ini disebut protection. Juga, program pengguna tidak boleh mengakses bagian memori untuk sistem operasi. Dan sebaiknya proteksi ini dilakukan oleh hardware, bukan software sistem operasi.
Meskipun ada tuntutan proteksi, namun tidak menutup kemungkinan bagi process-process untuk berbagi memori utama, lokasi yang sama diakses oleh semua. Hal ini disebut sharing.
Meski penyimpanan di memori utama, juga di memori sekunder, dilakukan secara linier, urutan byte atau word, namun ada kebutuhan bagi program untuk (dibuat dan) disimpan dalam bentuk modul-modul. Fisik boleh linier, tetapi lojik modular. Hal ini yang disebut logical organization. Tugas mengantrikan program pengguna di memori sekunder, atau mengambilnya ke memori utama adalah tugas sistem operasi. Disimpan di lokasi disk yang mana, modul mana yang diaktifkan dulu yang mana yang berikutnya merupakan kebutuhan phyisical organization.

2.3 Pemartisian Memori
Prinsip manajemen memori adalah bagaimana menyimpan banyak program dalam memori utama. Hampir semua sistem multiprogramming modern menggunakan teknik virtual memory. Namun sebelum membahasnya, perlu diketahui teknik yang lebih sederhana : fixed partitioning dan dynamic partitioning.



2.3.1 Fixed Partitioning
Pada fixed partitioning, memori utama (selain yang digunakan untuk sistem operasi) dibagi dalam ukuran yang sudah disediakan, mungkin sama, mungkin berbeda. Untuk memori utama berukuran 64 M, ukuran partisi mungkin sama: 8 x 8M, 1 bagian untuk sistem operasi, 7 bagian yang lain untuk program pengguna. Ukuran partisi mungkin bervariasi : 8 M untuk sistem operasi, dan 2 M, 4 M, 6 M, 8 M, 8 M, 12 M dan 16 M untuk program pengguna. Program pengguna harus lebih kecil atau sama dengan ukuran partisi itu.
Bagaimana jika ukuran program lebih besar daripada ukuran memori yang disediakan? Program harus dipecah-pecah ke dalam modul berukuran tidak lebih besar dari ukuran partisi. Modul yang dibutuhkan akan dibawa ke partisi terkait dan menghapus (overlay) apapun yang ada di partisi itu.
Bagaimana jika ukuran program terlalu kecil? Ya, itulah lemahnya. Borosnya ruang partisi yang tak terpakai akibat ukuran program terlalu kecil ini disebut internal fragmentation. Dan masalah ini diselesaikan dengan membuat ukuran partisi yang bervariasi.
Bagaimana menempatkan program dalam partisi fix yang ukurannya bervariasi? Pilihlah ukuran partisi terkecil yang sanggup menampung program. Untuk antrian programnya ada pilihan: dibuatkan antrian sebanyak partisi, atau antrian tunggal untuk semua partisi.

2.3.2 Dynamic Partitioning
Dalam dynamic partitioning, jumlah partisi dan ukurannya bervariasi. Program diberi ruang memori utama sebanyak yang ia butuhkan. Misalkan ukuran memori utama 64 M, dengan 8 M dipakai untuk sistem operasi. Tiga program P1, P2, P3 masing-masing berukuran 20 M, 14 M dan 18 M. Kemudian P2 habis jatah waktunya, dan masuk P4 dengan ukuran 8 M. Kemudian P1 selesai, dan P2 harus dijalankan lagi.
Awal-awalnya bagus, namun makin lama akan makin banyak lubang kecil dalam memori. Jika kasus lubang pada fix partition disebut internal fragmentation, pada dynamic partition disebut external fragmentation, fragmentasi terjadi karena pengaruh luar.
Bagaimana mengatasi masalah banyaknya lubang ini? Salah satu cara adalah compaction, program-program di bawah lubang digeser ke atas agar berhimpitan dengan program sebelumnya, sedemikian hingga hanya ada satu lubang, di lokasi paling bawah.

2.4 Relokasi
Di depan disebutkan ada kebutuhan kesanggupan relokasi program di memori utama, program tidak harus menempati lokasi yang sama dengan lokasi ketika ia dikeluarkan dari memori utama. Pada fix partition berukuran sama, pada antrian tunggal partisi berukuran tidak sama, hal itu dimungkinkan terjadi. Pada dynamic partitioning juga dimungkinkan terjadi. Pada metoda compaction juga, program dapat direlokasi.
Bagaimana agar relokasi program mudah dilakukan? Setiap lokasi di memori utama memiliki physical address, alamat fisik. Sebuah program biasanya terdiri dari data-data yang ia olah dan kode program untuk menjalankannya. Data-data dan kode program itu diberi logical address, alamat lojik yang masih harus diterjemahkan ke dalam alamat fisik ketika akan di-load ke memori. Data dan kode program mungkin ditandai dengan relative address, alamat relatif masing-masing terhadap alamat awal. Dukungan hardware untuk relokasi ditunjukkan pada Gambar di bawah.








Di memori utama sebuah program
 
 




BAB III
KESIMPULAN
Memori komputer adalah salah satu sumber daya komputer yang paling berharga yang perlu dikelola dengan baik oleh sistem operasi dikarenakan jumlahnya yang terbatas. Dalam sistem uniprogramming, memori utama dibagi ke dalam dua bagian: bagian pertama untuk sistem operasi, bagian kedua untuk program yang sedang dijalankan. Dalam sistem multiprogramming, bagian kedua akan dibagi-bagi lagi untuk menampung banyak process. Tugas membagi ini dilakukan secara dinamis oleh sistem operasi dan dikenal sebagai manajemen memori.
Memori utama perlu dikelola untuk memenuhi lima kebutuhan berikut:
- relocation
- protection
- sharing
- logical organization
- physical organization
Prinsip manajemen memori adalah bagaimana menyimpan banyak program dalam memori utama. Hampir semua sistem multiprogramming modern menggunakan teknik virtual memory. Namun sebelum membahasnya, perlu diketahui teknik yang lebih sederhana : fixed partitioning dan dynamic partitioning.

0 komentar

Post a Comment