Bahasa Rakitan

Kampus TI | Bahasa Rakitan | Bahasa Rakitan termasuk ke dalam bahasa tingkat rendah dan merupakan bahasa dasar komputer. Bahasa ini memerlukan logika yang cukup rumit di samping instruksinya yang jauh berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya. Program yang dihasilkan memiliki kecepatan yang paling baik. 
Kelebihan dari bahasa rakitan adalah :
  1. Memiliki fasilitas fungsi dan makro (ciri khas bahasa pemrograman yang menyebabkan pemrograman menjadi lebih mudah).
  2. Program dapat dibuat secara modular (dipecah dalam modul-modul kecil dan dapat diintegrasikan kembali).
  3. Ukuran program lebih kecil, sehingga lebih menghemat media penyimpan.
  4. Lebih dekat ke hardware sehingga seluruh kemampuan komputer dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Bahasa rakitan merupakan bahasa pemrograman yang posisinya di antara bahasa pemrograman lainnya adalah termasuk dalam bahasa pemrograman tingkat rendah karena bahasa ini berhubungan langsung dengan bahasa mesin. Sedangkan bahasa pemrograman Delphi berada di atas bahasa pemrograman rakitan, yang sering disebut OOP (Object Orinted Programming).

Bahasa mesin adalah kumpulan kode biner yang merupakan instruksi yang bisa dijalankan oleh komputer. Sedangkan bahasa rakitan memakai kode mnemonic untuk menggantikan kode biner, agar lebih mudah diingat sehingga memudahkan penulisan program.

Program yang ditulis dengan bahasa rakitan terdiri dari label; kode mnemonic dan lainnya, pada umumnya dinamakan sebagai program sumber (source code) yang belum bisa diterima oleh prosesor untuk dijalankan sebagai program tapi harus diterjemahkan terlebih dahulu menjadi bahasa mesin dalam bentuk kode biner. Jika yang ditulis hanya bahasa rakitan saja maka biasanya program dibuat dengan program editor biasa, misalnya note pad pada Windows atau sidekick pada DOS, selanjutnya program sumber diterjemahkan ke bahasa mesin dengan menggunakan program rakitan. Hasil kerja program rakitan adalah “program objek” dan juga “rakitan listing”. Tapi karena di sini bahasa rakitan ditulis bersama dengan bahasa Delphi maka program dibuat di dalam editor milik Delphi.

Program objek berisikan kode kode bahasa mesin, kode – kode bahasa mesin inilah yang diumpankan ke memori – memori prosesor. Perlu diperhatikan bahwa setiap prosesor mempunyai konstruksi yang berbeda – beda, instruksi untuk mengendalikan masing – masing prosesor juga berbeda – beda. Dengan demikian bahasa rakitan untuk masing – masing prosesor juga berbeda, yang
sama hanyalah pola dasar cara penulisan program rakitan saja. Adapun bagan kerja proses rakitan dapat dilihat pada Gambar di bawah ini:

Dalam bahasa rakitan program sumbernya menganut prinsip 1 baris untuk satu perintah, setiap baris perintah tersebut bisa terdiri atas beberapa bagian, yaitu bagian label, bagian mnemonic, dan bagian operan yang bisa lebih dari satu. Label mewakili nomor memori program dari instruksi pada baris yang bersangkutan, misal pada saat menulis JUMP, label ini ditulis pada bagian operand untuk menyatakan nomor memori program yang dituju. Dengan demikian label selalu mewakili nomor memori program dan harus ditulis di bagian awal baris instruksi. Selain label dikenal pula symbol, yakni satu nama yang mewakili satu nilai tertentu dan nilai yang diwakili bisa apa saja tidak harus nomor memori program. Cara penulisan simbol sama dengan penulisan label, harus dimulai di huruf pertama dari baris instruksi.

Mnemonic merupakan singkatan perintah, dikenal dua macam mnemonic, yakni mnemonic yang dipakai sebagai instruksi mengendalikan prosesor, misalnya ADD, MOV, DJNZ dan lainnya. Ada pula mnemonic yang dipakai untuk mengatur kerja dari program rakitan misalnya ORG, EQU atau DB, mnemonic untuk mengatur kerja dari program rakitan ini dinamakan sebagai “rakitan directive”.

Operan adalah bagian yang letaknya di belakang bagian mnemonic, merupakan pelengkap bagi mnemonic. Kalau sebuah instruksi diibaratkan sebagai kalimat perintah, maka mnemonic merupakan subjek (kata kerja) dan operan merupakan objek (kata benda) dari kalimat perintah tersebut.

0 komentar

Post a Comment